LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU
TANAH
ACARA VII
“STRUKTUR TANAH”
Dosen Pengampu :
Ir. Inkorena.G.S. Sukartono, M.Agr.
DISUSUN OLEH :
Nama : Dian
Lasmi Handayani
NPM :
183112500150034
Kelompok : 1B
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PETANIAN
UNIVERSITAS
NASIONAL
JAKARTA
2019
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan
partikel-partikel primer tanah (pasir,debu, dan liat individual) hingga
partikel-partikel sekunder (gabungan partikel-partikel primer) yang disebut
ped (gumpalan) yang membentuk agregat (bongkah). Struktur tanah berfungsi
memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi drainase atau aerasi didalam
tanah.
Struktur dapat mulai berkembang dari butiran tunggal atau dari
bentuk masif.Apabila berasal dari butir-butir sungai, maka perkembangannya
dimulai dari pengikatan partikel-partikel tanah membentuk cluster
(gerombol) yang kemudian menjadi ped.Klasifikasi yang dikemukakan dibawah ini
adalah klasifikasi tentang struktur tanah (bukan klasifikasi tanah yang cocok
untuk usaha pertanian).Klasifikasi struktur tanah sangat berkaitan dengan klasifikasi
lapangan yang digunakan bagi penelaahan morfologi tanah.
B. TUJUAN
Untuk
menentukan Struktur tanah dari suatu sampel tanah di lokasi tertentu dan
ditentukan bentuk ,ukuran dan kemantapannya .
II. TINJAUAN PUSTAKA
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang
menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu
dengan yang lain membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis.
Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana,
partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam tanah
dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada
agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang
besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara juga akar
tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan
kosong yang kecil ( mikropori) memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa
struktur disebut granular.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap
pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung. Struktur tanah yang remah
(ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi
persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang
padat. Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada
tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan
ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan
perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan
waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya
intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada
tanah remah. Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal
pada tanah yang berpori, dibandiangkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi
tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti
tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar
untuk menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami
kesulitan untuk menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak
berkembang dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan
salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah.
Kedalaman atau solum, tekstur, dan struktur
tanah menentukan besar kecilnya air limpasan permukaan dan laju penjenuhan
tanah oleh air. Pada tanah bersolum dalam (>90 cm), struktur gembur, dan
penutupan lahan rapat, sebagian besar air hujan terinfiltrasi ke dalam tanah
dan hanya sebagian kecil yang menjadi air limpasan permukaan (longsor).
Sebaliknya, pada tanah bersolum dangkal, struktur padat, dan penutupan lahan
kurang rapat, hanya sebagian kecil air hujan yang terinfiltrasi dan sebagian
besar menjadi aliran permukaan (longsor).
III. METODE PRAKTIKUM
A.
ALAT DAN BAHAN
Alat
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Contoh Tanah
2. Tangan
3. Buku
penuntun/Panduan
B.
CARA KERJA
Cara
kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah:
1. Diammbil gumpalan
tanah sedapat mungkin dalam keadaan lembab
2. Dipecah dengan cara
menekan dengan jari
3. Setelah dipecah,
pecahan tersebut merupakan agregat atau gabungan agregat ,dari agregat tersebut
dapat ditentukan bentuk ,ukuran dan kemantapannya .
IV. HASIL & PEMBAHASAN
A.
HASIL
Gambar
|
Keterangan
|
|
Bentuk : Sudut
Diameter : 3,5 cm
Ukuran : Besar
|
|
Bentuk : Prisma
Diameter : 1,9 cm
Ukuran : Halus
|
|
Bentuk : Keping
Ukuran : 2 cm
Ukuran : Halus
|
B.
PEMBAHASAN
Dari
hasil pratikum yang telah kami lakukan di ketahui bahwa tanah yang kami ambil
dari 3 sampel memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda beda pada setiap
sampelnya. Pada sampel tanah yang pertama memiliki ukuran antara 2-5 cm, yaitu
3,5 cm dan termasuk golongan yang besar. Pada sempel yang kedua memiliki ukuran
antara 1-2 cm, yaitu 1,9 cm dan termasuk ukuran yang sedang atau halus. Pada
sampel tanah ketiga memiliki ukuran yang besar antara 1-2 cm, yaitu 2 cm dan
termasuk golongan yang sedang atau halus.
Faktor-faktor yang memengaruhi
pembentukan struktur tanah
1. Bahan
organik
Semakin
banyak bahan organik yang terdapat pada struktur tanah, semakin mantap kekuatan
struktur, seballiknya jika bahan organic yang ada dalam struktur taah sedikit
maka kemantapan struktur tanah akan semakin berkurang.
2. Aktivitas
mahluk hidup
Bajak
dan pencangkulan yang dapat merusak dan merubah struktur tanah
3. Tekstur
Semakin
tinggi kandungan liat tekstur semakin mantap struktur tanah, sebaliknya semakin
rendah kandungan liat tekstur kemantapan akan berkurang.
4. Sistem
perakaran
Mempengaruhi
pada pembentukan bidang belah alami pada struktur tanah.
Faktor-faktor yang dipengaruhi
struktur tanah
1. Porositas
Merupakan
jumlah pori yang ada dalam struktur tanah, semakin mantap struktur tanah maka
porositas juga akan semakin tinggi
2. Konsistensi
Merupakan
kekuatan tanah untuk mempertahankan bentuknya dari kekuatan luar yang dapat
mempengaruhi bentuk tanah. Jika struktur tanah mantap maka konsistensi tanah
akan baik, begitupula sebaliknya.
3. Perakaran
tanaman
Jika
struktur tanah mantap maka akar akan susah menembus tanah, senaliknya bila
struktur tanah kurang mantap maka akar mudah menembus tanah
4. Pergerakan
air
Jika
struktur tanah mantap maka pergerakan air tidak akan leluasa didalam tanah,
sebaliknya bila struktur tanah kurang mantap maka pergerakan air akan lebih
mudah.
5. Pengolahan
tanah
Jika
struktur tanah mantap maka pengolahannya akan susah, sebaliknya jika struktur
tanah kurang mantap maka pengolahannya akan lebih mudah.
V. PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Struktur tanah
di setiap tanah di berbagai tempat itu berbeda-beda dari tipe, kelas, atau
penyusunnya. Struktur
tanah adalah gabungan dari butiran-butiran tanah karena adanya penggumpalan
partikel debu, liat dan pasir yang terikat satu sama lain oleh suatu perekat
yang berupa bahan-bahan organik, besi, oksida-oksida dll.
B.
SARAN
Semoga di
praktikum selanjutnya akan lebih baik dari praktikum sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Nugroho,bagus.
2008. Struktur tanah. http://bwn123.wordpress.com/2008/09/06/ struktur-tanah/
Nurhidayati.
2006. Bahan ajar Dasa-dasar Ilmu Tanah . Malang; Universitas Islam Malang. Halaman 53-56.
Komentar
Posting Komentar