Langsung ke konten utama

Artikel Bahan Organik Tanah

Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa anorganik hasil mineralisasi, termasuk mikroba heterotrofik dan ototrofik yang terlibat. Dalam pengelolaan bahan organik tanah sumbernya dapat berasal dari pemberian pupuk organik berupa  pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, serta pupuk hayati (Hanafiah,2005). Bahan organik ini mempunyai beberapa peranan penting didalam tanah yaitu sebagai penyedia unsur hara(terutama unsur nitrogen, fosfor, dan sulfur), meningkatkan kapasitas tukar kation, sebagai sumber makanan mikroorganisme, dan fungsi utama bahan organik ini sebagai pembenah tanah. Hal ini yang menjadikan bahan organik penting bagi tanah.
Bahan organik tanah (Inggris:Soil Organic Matter) merupakan bahan di dalam atau permukaan tanah yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia baik yang telah mengalami dekomposisi lanjut maupun yang sedang megalami proses dekomposisi. secara substansi bahan organik tersusun dari bahan humus dan non humus (Bohn et al., 1979).
1. Bahan non Humus 
Bahan non humus meliputi bahan yang sedang terdekomposisi sebagian. Bahan non humus merupakan sumber energi bagi mikroorganisme tanah serta sumber hara bagi tanaman. Melalui proses mineralisasi bahan organik, akan tersedia unsur hara mikro maupun makro. Sedangkan bahan humus mengandung unsur hara seperti NH4, NO3, SO4, S, H2PO4.
2. Bahan Humus        
Bahan humus merupakan bahan yang telah terdekomposisi dan merupakan lapisan tanah yang paling subur. Humus mempunyai pengaruh memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas pertukaran kation dalam tanah, penyangga pH tanah, dan meningkatkan daya simpan lengas. Selain itu bahan organik juga mempunyai pengaruh yang kuat di dalam agregasi tanah dan pembentukan struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga pada gilirannya memperbaiki drainase dan permeabilitas, penetrasi akar dan meningkatkan ketahanan terhadap erosi.

Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5-5% pada tanah-tanah mineral, dan mencapai 98% untuk tanah gambut/organik. Banyak parameter yang dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan organik diantaranya adalah kandungan karbon dan nitrogen (C/N), kandungan bahan-bahan humus, kandungan lignin, selulosa, dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kandungan bahan organik tanah antara lain:
iklim
tipe penggunaan lahan
bentuk lahan
kegiatan manusia.



Daftar Pustaka
https://www.generasibiologi.com/2016/03/bahan-organik-tanah.html

Komentar

  1. Sederhana banget ulasannya, buat yang lebih berkualitas dan dengan kalimat sendiri, supaya enak dibaca

    BalasHapus
  2. Baik pak saya akan berusaha lebih keras

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan praktikum peptisasi dan flokulasi

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA IX “Peptisasi si dan Flokulasi Tanah ” Dosen Pengampu : Ir. Inkorena.G.S. Sukartono, M.Agr. DISUSUN OLEH : Nama : Sabilla Ismi Katamso NPM : 183112500150018 Kelompok : 2B PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PETANIAN UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2019 I.  PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Pada proses pembentukan struktur tanah, gaya yang menyatukan butir – butir primer menjadi agregat adalah : 1.      Gaya intermolekuler (gaya London van der Waals dan Ikatan H). 2.      Gaya kapiler yang timbul oleh adanya meniscus. 3.       Gaya kimia termasuk pengaruh kation yang terjerat. Gaya intermolekuler adalah yang terpenting dalam pembentukkan struktur mikro. Zarah harus berdekatan satu sama lain, baru gaya intermolekuler bekerja. Untuk dapat berde...

Artikel warna tanah

Warna Tanah Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah. Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi. Warna kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut.  Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang terdapat  pada “Munsell Soil Color Chart”. Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar tanah (matriks), warna bidang struktur dan selaput liat, warna karatan dan konkresi, warna plintit dan warna humus. Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma). Kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya. Nilai berhubungan dengan kebersihan warna. Kroma kadang-kadang disebut kejenuhan, yaitu kemurnian relative dari spektrum warna. Warna merupakan salah satu sifat f...

laporan praktikum warna tanah

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR ILMU TANAH ACARA V ” Warna Tanah ” Disusun Oleh : Nama               : Dian Lasmi Handayani NPM                : 173112500150034 Kelas                : B Kelompok        : 1 UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI JAKARTA 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah. Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut (Susanto ...